Perjalanan Wisata Menuju Nami Island - Korea Selatan
Hari ini kita rencanakan tidak bangun subuh-subuh
karena semalam perjalanan benar-benar melelahkan Jadi istirahat yang cukup
untuk mempersiapkan diri buat perjalanan hari ini. Minggu pagi kita rencanakan
pergi mengunjungi Nami Island di daerah Gapyeong. Nami Island dan Petite
merupakan tempat wisata 1 kawasan, jadi menghemat waktu kita dengan mengambil
kawasan wisata yang masih 1 daerah.
*
Setelah jam menunjukkan pukul 09.00 dan kita sudah
selesai sarapan roti dengan selai stroberi korea yang bentuknya unik menurut
saya, kita lalu berangkat menuju MRT Hapjeong yang dekat dengan penginapan.
Untuk menuju ke Nami island, kita menggunakan ITX karena lebih cepat sampai
tujuan dibandingkan harus menggunakan MRT dari stasiun menuju stasiun Gapyeong.
Jadi dari stasiun Hapjeong kita menuju MRT Yongsan dulu dan kemudian transit
untuk naik ITX (kereta yang hampir sama dengan MRT, hanya lebih cepat dan tidak
perlu transit distasiun manapun, lebih menghemat waktu walaupun harga lebih
mahal) yang akan membawa kita menuju stasiun Gapyeong, stasiun terdekat dari
Nami Island. Di stasiun Yongsan, kita perlu membeli karcis ITX lagi karena
sistem pembayarannya berbeda, tidak dapat dibayar dengan T-money.
*
Perjalanan menuju Nami Island cukup memberi kita waktu
untuk istirahat didalam kereta. Sepertinya waktu istirahat masih kurang, karena
tidak terasa baru istirahat sejenak, kita sudah sampai di stasiun gapyeong.
Dari stasiun Gapyeong menuju Nami Island ada beberapa cara. Kita bisa
menggunakan taxi yang ada dengan tarif kurang lebih 3000 won menuju nami island
saja (jarak dari Stasiun Gapyeong – Nami Island hanya 15 menit saja), atau
dengan menggunakan bus wisata dengan hanya membayar 6500 won tetapi kita sudah
mendapatkan perjalanan dari Nami Island- Petite France dan kembali ke stasiun
Gapyeong lagi. Harganya jauh lebih murah. Sehingga kita lebih memilih
menggunakan bus wisata. Yang perlu diketahui bahwa ketika kita menggunakan bus
wisata, tiket bus nya tidak boleh hilang karena itu akan menjadi bukti ketika kita
menaiki bus dari Nami Island – Petite France dan dari Petite France – stasiun Gapyeong.
*
Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke Nami Island,
hanya 15 menit dari stasiun Gapyeong, kita sudah sampai di Nami Island, dan ternyata
sudah banyak yang antri masuk. Setelah antri membeli tiket masuk, kita lalu
menuju antrian lagi menunggu kapal yang akan membawa kita menuju pulau nami,
itulah mengapa dinamakan Nami island, karena benar memang berbentuk pulau dan
menyebrang memang harus menggunakan kapal fery. Tidak sampai 10 menit, kita
sudah dipulau nami. Sudah banyak juga yang menunggu kapal jemputan untuk
kembali menuju tempat kita membeli tiket masuk tadi, padahal waktu itu masih
pukul 10.00, tetapi kawasan Nami island sudah ramai oleh wisatawan.
*
Nami island ternyata sangat luas, dan sangat menarik
buat saya. Tempat yang menjadi bagian dari drama winter sonata, walaupun
sebenarnya saya belum pernah menonton drama ini. Namun drama ini dulunya sangat
terkenal. Tidak cukup menikmati nami island dengan waktu 2 jam karena waktu
yang kita butuhkan disana ingin lebih dari itu. Selama 2 jam disana ada
beberapa tempat yang belum kita lewati dan tidak semua kita telusuri karena
waktu yang tidak banyak, harus mengejar perjalanan ke Petite France lagi. Kalau
memang ingin menikmati nami island sampai puas, lebih baik menikmati tempat ini
sekitar 3-4 jam, tidak perlu terburu-buru juga. Apalagi buat orang yang ingin
mengabadikan semua sisi dari pulau ini. Tapi kalau hanya menikmati spot dari
bagian drama winter sonata saya rasa cukup 2 jam.
*
Setelah menunjukkan pukul 12.00, kita lalu beranjak
menuju tempat penjemputan penumpang di nami island. Beruntung kita tidak perlu
menunggu lama kapal yang menjemput
karena sampai dipinggir pulau, sudah ada kapal yang baru sampai ke pulau nami.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke Petite France, kita mencoba restoran yang
kebetulan dekat dengan parkiran mobil di daerah nami island. Restoran dengan
hiasan ayam diatas atapnya dan tempatnya ramai pengunjung, menarik kita untuk
mencoba makanan yang ada ditempat itu.
Setelah melihat harga makanan yang sesuai dengan budget kita, kita langsung
duduk sambil menunggu makanan yang kita pesan datang.
*
Kebiasaan di korea,yang memberikan pengetahuan baru
bagi saya, meja makan sudah dilengkapi dengan sumpit, sendok dan mangkuk,
biasanya alat makan ada di laci meja. Selain itu kita juga mendapat air putih
gratis, beberapa sayur termasuk asinan mentimun dan kimchi tentunya. Disini
juga kita mendapat sup rumput laut. Kalau untuk sup rumput lautnya tergantung
restoran, tapi kalau untuk kimchi, kita sudah pasti mendapatkan itu ditempat
makan yang kita kunjungi.
Makanan
yang kita pesan akhirnya datang setelah menunggu agak lama karena antrian pengunjung
banyak dan ada beberapa meja juga yang belum mendapat pesanan. Makanan yang kita
pesan kali ini berbeda karena kita harus memasak sendiri makanannya,dengan
campuran bumbu merah khas korea, topokki (makanan dari tepung beras), daging
ayam, sayur, daun bawang dan ditambah nasi putih. Untuk campuran nasi nya enak,
tapi ada beberapa daging ayam yang tidak matang karena masak sendiri.
Kalau ingin makan di sini,
sebaiknya harus siap – siap dengan bahasa isyarat karena menu makanan yang ada
hanya menggunakan bahasa korea dan pramusaji yang disini tidak terlalu mengerti
dengan bahasa inggris. Beruntungnya, menu makanan dilengkapi dengan gambar,
jadi lebih membantu kita untuk memilih makan.
Komentar
Posting Komentar