Suasana Permukiman Tradisional di Jeju Folk Village





Tuesday, 05 Juli 2016

Subuh dan diluar masih gelap pukul 05.00, kita menunggu taksi yang akan menjemput kita menuju bandara Gimpo dari penginapan Inno hostel di Kawasan Hapjeong. Diluar ternyata gerimis, berharap gerimisnya tidak sampai di pulau Jeju, agar liburan di pulau Jeju bisa berjalan lancar. Tidak rela kalau liburan di Jeju harus ditemani hujan. Setengah jam kemudian, kita akhirnya sampai juga di Bandara Gimpo. Kita menunggu beberapa jam sebelum pesawat easter jet yang akan membawa kita berangkat menuju Jeju Island.

*

Pukul 07.00, kita siap berangkat menuju Jeju Island. Tidak banyak hal yang bisa lakukan didalam pesawat, kita hanya menghabiskan waktu dipesawat dengan tidur  sampai tidak menyadari kalau kita sudah sampa di Jeju Island. Perjalanan dari Seoul sampai Jeju memang singkat karena dengan menggunakan pesawat hanya ditempuh selama 1 jam.

*

Menikmati suasana bandara Jeju sebentar dan kemudian langsung menuju pintu depan bandara untuk menemui Mr. Han, guide yang sudah kita hubungi sebelumnya di Jakarta untuk mengantar kita kebeberapa tempat wisata  di Jeju selama 8 jam sesuai kesepatan harga dengan Mr. Han. Sangat sulit untuk bisa mendapatkan transportasi umum jika kita ingin menikmati wisata di Jeju Island. Akses ketempat wisatanya kurang terjangkau oleh kendaraan umum, jadi dari Jakarta sebelum berangkat ke Seoul, kita sudah searching tentang Mr. Han, kebetulan ada keluarga yang menggunakan Mr. Han selama liburan mereka di Jeju. Kalau untuk trip keluarga, ada salah satu yang memiliki SIM Internasional tidak apa-apa jika hanya menyewa kendaraan saja atau memiliki teman di Korea yang bisa di ajak untuk jalan – jalan di Jeju, tapi kalau kondisinya sama seperti kita, bisa menghubungi Mr. Han, orangnya ramah dan baik, bisa kompromi untuk biaya sewa kendaraannya.

*

Tempat pertama yang kita kunjungi dari beberapa tempat yang sudah kita list adalah Folk Village. Sebuah desa yang masih mempertahankan nuansa desa khas korea dengan rumah poninya dan tentunya dilengkapi patung khas Jeju Island. Menempuh perjalanan setengah jam dari bandara, akhirnya kita sampai di Folk Village. Kita langsung disambut oleh suami istri yang tinggal ditempat itu. Mereka memperkenalkan diri dan karena mereka tahu bahwa kita dari Indonesia, mereka sesekali menggunakan bahasa Indonesia kepada kita. Kesan pertama yang menarik perhatian kita, karena mereka bisa menggunakan bahasa Indonesia walaupun hanya mengucapkan “Selamat datang”, “terima kasih”. Ternyata suami dari ibu tersebut pernah tinggal di Tangerang selama beberapa tahun dan sedikit tahu tentang bahasa Indonesia.

*




Setelah memperkenalkan diri, kita langsung dijelaskan tentang sejarah dari bangunan mirip rumah poni yang dindingnya tersusun dari batu-batuan. Kemudian dijelaskan tentang beberapa alat yang dipergunakan oleh ibu – ibu jaman dulu di Jeju untuk bekerja dan bertani. Menurut cerita dari ibu pemandunya di Folk Village, jaman dulu yang menjadi tulang punggung dalam keluarga adalah ibu-ibu. Mereka bekerja dengan bertani dan menangkap beberapa hewan laut untuk dijual, sedangkan para bapak malas bekerja dan mereka hanya istirahat dirumah saja mengandalkan kerja keras ibu-ibu. Ending perjalanan kita di Folk Village diakhiri dengan ibu nya yang menawarkan beberapa produk yang dibuat langsung oleh penduduk di Jeju island, seperti kosmetik wajah yang terbuat dari minyak kuda, madu yang bagus untuk tubuh, dan minuman dengan 4 rasa yang sangat bagus untuk tubuh. 






Sebenarnya ending dari perjalanan kita di Folk Village adalah taktik mereka untuk marketing. Wajar menurut saya, mereka mengemasnya dengan sangat baik sehingga ending dari perjalanan kita dari awal masuk sampai akhir selesai penjelasan tentang desa di Jeju dikemas dengan sangat baik. Untuk kita yang tidak tertarik dengan barang yang mereka tawarkan tidak perlu ragu – ragu menolak karena mereka tidak merasa keberatan jika kita menolak untuk membeli. Mereka sangat ramah dengan wisatawan yang berkunjung.
Sebelum kami diantarkan ketempat ini, ada beberapa tempat yang sama di folk village yang bisa kita kunjungi, karena kita kebetulan sewa kendaraan sekaligus guidenya Mr. Han, jadi kita diantarkan kesalah satu penduduk disini, mungkin Mr. Han sering membawa wisatawan untuk berkunjung kesini.

***



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Wisata di Malaysia : Genting Skyway

Tempat yang Dapat di Kunjungi di Kota Tarakan - Kalimantan Utara